Penalaran
Deduktif
Penalaran deduktif adalah suatu
penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah
diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori,
hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.
Jenis penalaran deduktif
yaitu:
1. Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga
proposisi.
2. Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis
mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
3. Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis
mayor berupa proposisi alternatif.
Rumus menentukan kesimpulan sebagai berikut :
PU : semua A = B
PK : C = A
K : C = B
Contoh : PU : Semua hewan yang mempunyai telinga berkembang
biak dengan melahirkan
PK : Rusa memiliki telinga
K : Rusa tentu berkembang biak dengan
4. Entinem = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis
minor dan simpulan.
Contoh :
Silogisme kategorial :
PU : Semua dosen (A) adalah lulusan perguruan tinggi (B)
PK : Bapak Budi C
adalah seorang dosen (A)
K : Bapak Budi C adalah
seorang dosen (B)
Entinem : Bapak Budi
adalah lulusan perguruan tinggi ia seorang dosen
K PK