Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Dalam pengertian sederhana,
pengertian pasar adalah sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk
melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Sedangkan arti pasar adalah
suatu tempat dimana pada hari tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu
untuk jual-beli barang. Adapun definsi pasar adalah sebagai mekanisme (bukan
hanya sekedar tempat) yang dapat menata kepentingan pihak pembeli terhadap
kepentingan pihak penjual. Mekanisme tersebut jangan hanya dimengerti sebagai
cara pembeli dan penjual bertemu dan kemudian berpisah, tetapi lebih dari itu
harus dimaknai sebagai tatanan atas berbagai bagian, yaitu para pelaku seperti
pembeli dan penjual, komoditas yang diperjualdiperjualbelikan, aturan main yang
tertulis maupun tidak tertulis yang disepakati oleh para pelakunya, serta
regulasi pemerintah yang saling terkait, berinteraksi, dan secara serentak
bergerak bagaikan suatu mesin.
Pasar dimana para pembeli
dan para penjual melakukan interaksi dapat dibedakan menjadi pasar komoditas
dan pasar faktor. Pasar komoditas adalah interaksi anatara para pembeli dan
para penjual dari suatu komoditas dalam menentukan jumlah dan harga barang atau
jasa yang diperjualbelikan. Sedangkan pasar faktor adalah interaksi antara para
pengusaha (pembeli faktor-faktor produksi) dengan para pemilik faktor produksi
untuk menentukan harga (pendapatan) dan jumlah faktor-faktor produksi yang akan
digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa yang diminta masyarakat.
Pasar sendiri memiliki tiga
fungsi, yaitu: fungsi distribusi, fungsi pembentukan harga, dan fungsi promosi.
Sedangkan menurut fisiknya, janis pasar dibedakan ke dalam pasar konkret dan
pasar abstark. Pasar konkret merupakan tempat pertemuan antara pembeli dan
penjual untuk melakukan transaksi secara langsung. Barang yang dijual belikan
juga tersedia di pasar tersebut. Sedangkan pasar abstrak merupakan pasar tidak
nyata dimana transaksi antar penjual dan pembeli hanya dilakukan melalui
telepon, internet, dll
Interaksi yang terjadi
antara penjual dan pembeli akan menentuakn tingkat harga suatu komoditas
(barang atau jasa) dan jumlah komoditas yang diperjual belikan. Sehingga dalam
ilmu ekonomi bila kita berbicara tentang pasar, maka secara otomatis kita akan
membicarakan mengenai pertemuan antara penjual dan pembeli, barang/jasa yang
dijual, serta harga tertentu atas barang/jasa yang dijual tersebut
1.2
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah :
1. Agar dapat memahami pengertian Pasar
2. Agar dapat mengetahui Jenis – jenis pasar
3. Agar dapat mengetahui ciri – ciri dari berbagai
jenis pasar
1.3
Metode Penulisan
Metode
penulisan yang kami ambil adalah tipe Sistematis. Makalah ini terdiri dari 4
Bab. Bab 1 adalah Pendahuluan yang terdiri dari 1.1 Latar Belakang, 1.2 Tujuan
dan 1.3 Metode Penulisan. Bab 2 adalah Pembahasan. Bab 3 Berisikan tentang
Studi Kasus yang terdiri dari 3.1 Kasus yang terjadi dan 3.2 Penyelesaian Masalah. Bab 4 merupakan Penutup
yang berisikan 4.1 Kesimpulan dan 4.2 Saran.
Bab. 2 Pembahasan
2.1 Pengertian Struktur Pasar
Struktur
pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan
pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam
industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan
dalam kegiatan industri.
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli,
oligopoli,duopoli, monopolistik dan monopsoni).
2.2 Jenis – jenis Pasar
A. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna
terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk
yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya
adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
·
Sifat-sifat
pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
·
Aplikasi :
1. Produsen secara indivigual tidak dapat mempengaruhi harga
2. Harga ditentukan oleh pasar
3. Produsen sebagai price maker
4. Kurva sejajar sumbu horizontal
1. Produsen secara indivigual tidak dapat mempengaruhi harga
2. Harga ditentukan oleh pasar
3. Produsen sebagai price maker
4. Kurva sejajar sumbu horizontal
Dalam
pasar persaingan sempurna, keputusan mengenai jumlah output perusahaan secara
individual tidak bisa mempengaruhi tingkat harga, dan untuk keputusan mengenai
penentuan harga, kurva permintaan menggambarkan secara horizontal, oleh karena
itu harga dianggap konstan, berapapun output yang dihasilkan. Dengan demikian
maka laba total akan didapat pada saat: MR = P = MC sepanjang P > AVC.
Keterangan
:
MR = Penerimaan Marjinal
P = Harga
·
Karakteristik
Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa
karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:
a.
Semua
perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
b.
Produsen
dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge)
c.
Output
sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively
output)
d.
Perusahaan
menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
e.
Semua
perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
·
Permintaan
dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna
a. Permintaan
- Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
- Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
b. Penerimaan
-Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
-Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
a. Permintaan
- Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
- Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
b. Penerimaan
-Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
-Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah:
a.
Jumlah
perusahaan dalam pasar sangat banyak.
b.
Produk/barang
yang diperdagangkan serba sama (homogen).
c.
Konsumen
memahami sepenuhnya keadaan pasar.
d.
Tidak
ada hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.
e.
Pemerintah
tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
f.
Penjual
atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).
·
Kekuatan
dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kekuatan
1.Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima(kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan
tidak takut ditipu dalam kualitas dan
a. Kekuatan
1.Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima(kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan
tidak takut ditipu dalam kualitas dan
harga.
b. Kelemahan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi – Keadilan
b. Kelemahan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi – Keadilan
B. Pasar Monopoli
Pasar
monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana
hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau
konsumen.
Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:
1.
Hanya
ada satu produsen yang menguasai penawaran;
2.
Tidak
ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
3.
Produsen
memiliki kekuatan menentukan harga; dan
4.
Tidak
ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa
keunggulan perusahaan.
Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli, di antara
penyebabnya adalah sebagai berikut:
1.
Ditetapkannya
Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka
pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro,
PT. PLN.
2.
Hasil
pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain,
sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan
produk tersebut.
3.
Hasil
cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk
diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4.
Sumber
daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai
oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka.
5.
Modal
yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan
penguasaan terhadap suatu bidang usaha.
C. Pasar Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di
mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:
1.
Terdapat
beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
2.
Barang
yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
(differentiated product), seperti air minuman aqua.
3.
Terdapat
hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke
dalam
pasar.
4.
Satu
di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang
memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar
untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.
Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral.
Jenis-jenis pasar Oligopoli
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam kemasan atau semen.
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam kemasan atau semen.
2. Pasar oligopoli dengan pembedaan
(differentiated oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki
Produk-produk air mineral dalam kemasan merupakan salah satu contoh bentuk praktek pasar oligopoli murni, sebab produk yang ditawarkan merupakan barang yang bersifat identik.
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki
Produk-produk air mineral dalam kemasan merupakan salah satu contoh bentuk praktek pasar oligopoli murni, sebab produk yang ditawarkan merupakan barang yang bersifat identik.
D. Pasar Duopoli
Duopoli
adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua
perusahaan.
Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai
oleh Pertamina dan Caltex.
E. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu
bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah
besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan
pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur
persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.
Contoh:
Produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya untuk kecantikan,
kesehatan dan lain-lain.
Ciri-ciri dari pasar monopolistik
adalah:
1.
Terdapat
banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
2.
Barang
yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
3.
Para
penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
4.
Untuk
memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
5.
Keluar
masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.
Pasar Monopolistik memiliki kebaikan
sebagai berikut :
1.
Banyaknya
produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
2.
Kebebasan
keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi
dalam menghasilkan produknya.
3.
Diferensiasi
produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan
dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4.
Pasar
ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
Kelemahan Pasar Monopolistik sebagai berikut :
1. Pasar
monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup
besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki
skala ekonomis yang cukup tinggi
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen
F. Pasar Monopsoni
Bentuk
pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau
pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga.
Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara
permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu
perusahaan.
Contoh
yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan
satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
Bab.3 Studi Kasus
3.1
Kasus
YOGYAKARTA,
KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pasar Tradisional Beringharjo,
Jogjakarta, Kamis (8/3/2012), mengeluhkan penurunan omzet penjualan mereka,
akibat kalah bersaing dengan berbagai mini market dan super market. Di sekitar
pasar tradisional itu kini semakin menjamur mini market dan super market.
Subandiono (61),
salah seorang pedagang sayuran sejak tahun 1965 di Pasar Beringharjo, Kamis
(8/3/2012), menyebutkan, para konsumen sekarang lebih memilih berbelanja
sayuran ke mini market, jika jumlah barang yang mereka beli tidak terlalu
banyak.
"Sekarang
banyak yang berjualan, padahal jumlah pembeli ya segitu saja. Keuntungan
semakin sedikit, karena kami juga cuma berani ambil untung sedikit sekali.
Padahal kalau soal perbandingan harga, antara super market atau mini market
dengan Pasar Beringharjo, terpautnya cuma sedikit," ujar Subandiono.
Keluhan senada juga
dilontarkan Sutinem (51), pedagang barang-barang kebutuhan pokok yang telah
berjualan sejak dua dekade lalu. Dia mengeluhkan omzetnya juga semakin
berkurang, sejak di sekitar Pasar Beringharjo bermunculan sejumlah super market
besar.
"Rasanya, kalau
dahulu tahun-tahun 1998 atau 2000, lebih mudah cari uangnya. Kalau sekarang
malah tambah sepi. Sekitar pasar sini saja ada tiga supermarket besar, jadi
tambah pusing cari duitnya sekarang. Omzet makin turun sampai 40 persen,"
ujar Sutinem.
Akibat semakin
kurangnya pembeli, Sutinem terpaksa menutup kiosnya jauh lebih awal. Kalau
dahulu dia bisa tutup sampai pukul 19.00 WIB, sekarang dia rata-rata menutup
kiosnya pukul 16.00 WIB.
"Padahal kalau
dilihat dari bangunan fisik pasarnya, sekarang jauh lebih bagus ketimbang dulu.
Pasarnya lebih bersih," ujar Sutinem.
Contoh kasus di atas
merupakan contoh dari Pasar Monopolistis. Pasar Monopolistis adalah salah satu
bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa
tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
3.2
Penyelesaian masalah
Menurut kasus di atas
yang menjadi masalah adalah Kenyamanan konsumen saat berbelanja di pasar
tradisonal. Banyak sekali pasar tradisonal yang ada di Indonesia, namun dilihat
secara fisik banyak pasar tradisonal yang tingkat kenyamanan konsumennya berada
di tingkat rendah. Banyak pasar tradisonal dalam keadaan “KUMUH” (Kotor, Becek,
Bau). Mungkin karena hal tersebut sehingga para konsumen enggan untuk
berbelanja ke pasar tradisional.
Harusnya pemerintah
dapat mengatasi permasalahan tersebut dengan menyediakan tempat yang layak.
bersih, nyaman untuk konsumen. Memang hal tersebut tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Namun setidaknya hal tersebut bisa membangkitkan semangat para konsumen untuk berbelanja di
pasar tradisional lagi.
Selain itu pemerintah
juga harus dapat mengatur letak pasar tradisonal dan pasar modern agar tidak
saling tumpang tindih (double) dalam suatu daerah. Selain menyejahterakan para
produsen hal tersebut juga dapat melestarikan proses jual beli di pasar
tradisional.
Bab. 4 Penutup
4.1
Kesimpulan
Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada
beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang
dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau
masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi pasar persaingan
sempurna, monopoli, oligopoli,duopoli, monopolistik dan monopsoni).
·
Sifat-sifat
pasar persaingan sempurna :
-
Jumlah
penjual dan pembeli banyak
-
Barang
yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
-
Penjual
bersifat pengambil harga (price taker)
-
Harga
ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
-
Posisi
tawar konsumen kuat
-
Sulit
memperoleh keuntungan di atas rata-rata
-
Sensitif
terhadap perubahan harga
-
Mudah
untuk masuk dan keluar dari pasar
·
Ciri-ciri
dari pasar monopoli adalah:
-
Hanya
ada satu produsen yang menguasai penawaran;
-
Tidak
ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
-
Produsen
memiliki kekuatan menentukan harga; dan
-
Tidak
ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa
keunggulan perusahaan.
·
Ciri-ciri
dari pasar oligopoli adalah:
-
Terdapat
beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
-
Barang
yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
(differentiated product), seperti air minuman
aqua.
-
Terdapat
hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke
dalam pasar.
-
Satu
di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang
memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar
untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.
Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral.
·
Ciri-ciri
dari pasar monopolistik adalah:
-
Terdapat
banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
-
Barang
yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
-
Para
penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
-
Untuk
memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
-
Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih
mudah.
4.2
Saran
Kami menyadari
bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Karena
itu, kritik dan saran yang membangun saat kami butuhkan. Semoga dari kritik dan
saran pembaca kami bisa menjadi lebih baik dalam penulisan berikutnya. Terima
Kasih.
Daftar Pustaka
MATAKULIAH : Teori
Organisasi Umum
DOSEN : Ira Phajar Lestari
KELAS : 2KA01
KELOMPOK : 4
NAMA ANGGOTA :
1.
Ega Pramesti
(12110260)
2.
Jeanny Fatma
Mutmainnah (13110733)
3.
Ruri Alhayat
Isrin (16110278)
4.
Zahrina Yulia
Samputri (18110816)