Awal dari penyebab ini adalah karena ayah
saya. Jujur, officially tadinya saya itu biasa dengan orang merokok, entah
dimana pun dia merokok, siapapun dia sekalipun itu adalah ayah atau pun kakak
saya. Ya walapun sesekali saya memperingati ayah saya untuk mengurangi rokok,
karena memang rokok jelas jelas tidak menyehatkan... Suatu hari, memang musim
sedang mendukung fisik untuk sakit begitu juga dengan saya. Tiba-tiba fisik
saya lemah, dan saya jatuh sakit. Tidak parah, hanya kecapean dan mengalami flu...
Setelah saya sembuh dari sakit saya, tak lama, ayah saya mengalami sakit.
Badannya lemas dan hanya ingin tidur. Di sini memang sebelumnya ayah saya sudah
menderita penyakit gula atau biasa di sebut diabetes. Kembali ke awal
perbincangan. Saya berpikir bahwa ayah saya mengalami kenaikan pada kadar gula
nya sehingga menyebabkan lemas dan hanya ingin tidur. Setelah di periksa kadar
gula, gulanya tidak terlalu drastis, hanya sekitar 200 hingga 300. Ayah saya
akan mengalami lemas jika gulanya berada pada kadar 500. Sungguh menyedihkan
mendengarnya, tapi apa di kata semua sudah terjadi dan saya dengan keluarga
hanya berpasrah kepada Allah atas smua jalan yg di berikanNya... Kembali lagi
ke bacaan atas, penyakit ayah saya bertambah dengan batuk yang tak kunjung henti,
di tambah dengan dia menghisap rokok begitu banyak sampai membuat saya selalu
menangis di kamar. Saya selalu berusaha untuk memohon tidak pernah merokok lagi
kepada Ayah saya. Saya tahu itu sulit, tapi saya menenkankan kita semua bisa
asal memiliki usaha!
Keluarga saya memutuskan untuk membawanya ke
rumah sakit untuk di rawat inap. Saat di periksa di ruang IGD saya baru
mengetahui bahwa ayah saya mengalam flek pada paru-paru nya. Sedangkan lemas
nya itu karena types. Batuknya mengeluarkan darah dan sangat kental. Saya lemas
dan berpikir "apa yang akan saya lakukan sebagai anak di saat ayah saya
mengalami sakit seperti ini?" Jujur ini kali pertama nya ayah saya
mengalami sakit yang begitu lama yang membuat saya selalu berpikir dan terus berpikir,
hanya terdiam dan seperti anak yang tak berguna. Di tambah dengan ibu saya yg
selalu menemaninya, sedangkan ibu saya juga bekerja, jadi beliau harus pintar
membagi waktunya terhadap pekerjaan dan ayah saya.... Di situlah saya mulai
membenci melihat orang merokok. Saya berpendirian pada diri saya bahwa saya
akan berusaha keras untuk melarang ayah saya merokok demi kesembuhannya.
Alhamdulillah semua berbuah hasil, dan ayah saya lebih baik dari hari hari
sebelumnya... Saya hanya mengingatkan bagi kaum yang suka merokok. Hindari itu
dan Jauhi karena itu benar benar terjadi kepada ayah saya yang menyebabkan
terdapat flek pada paru-parunya, jangan sia-siakan kesehatan hanya demi
kenikmatan sesaat...