Senin, 29 Oktober 2012

Kalimat Efektif Dan Paragraf


PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Pengertian  Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan  untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran  pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada  pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan,  maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri dari kata-kata yang memiliki unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara/ penulis. Kalimat efektif dituntut oleh empat ketepatan yakni 
1. Ketepatan pilihan kata;
2. Ketepatan bentuk kata;
3. Ketepatan pola kalimat; 
4. Ketepatan makna kalimat.

CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

Ciri-ciri dari Kalimat Efektif adalah sebagai berikut:
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat. 

SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF

Syarat-syarat membuat kalimat yang efektif adalah:
1. Kelogisan
- Kalimat pasif dan aktif harus jelas
- Subjek dan keterangan harus jelas
- Pengantar kalimat dan predikat harus jelas
- Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas
- Subjek tidak ganda
- Predikat tidak didahului kata yang.

2. Keparalelan
Predikat kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya. Jika kata benda harus kata benda semuanya.
Contoh:
- Harga minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar(Kalimat belum efektif).
- Harga minyak disesuaikan atau dinaikan secara wajar(Kalimat efektif).

3. Ketegasan
- Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan di awal kalimat.
Contoh :
Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin.


- Membuat urutan yang logis.
Misalnya 1, 2, dan 3 ; kecil, edang, dan besar; anakanak,remaja dan orang tua, dsb.
Contoh :
- Penggemarnya tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja, orang tua bahkan kakek-kakek.

4. Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi.
- Menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
- Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
- Menghindarkan kesinoniman kata dalam kalimat.

5. Ketepatan
Ketepatan ialah pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat.
- Pemakaian kata harus tepat;
- Kata berpasangan harus sesuai;
- Menghindari peniadaan preposisi.

6. Kecermatan
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.
a. Hindari penanggalan awalan;
b. Hindari peluluhan bunyi / c /;
c. Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh;
d. Hindari pemakaian kata ambigu.

7. Kepaduan
Kepaduan ialah informasi yang disampaikan itu tidak terpecah-pecah.
- Kalimat tidak bertele-tele dan harus sistematis;
- Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal  atau aspek-verbal-pasien;
- Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak  disisipkan kata daripada/tentang.

8. Kesejajaran
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.
Contoh :
- Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, busuknya  makanan, dan jika hewan yang diletakkan di dalam bagasi tiba-tiba mati.(Kalimat tidak efektif)
- Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan.(Kalimat efektif)

Nb:  Pada kalimat tersebut kata busuknya dan mati tidak paralel dengan kata kehilangan dan kerusakkan, maka dua kata tersebut disejajarkan menjadi kebusukkan dan kematiaan.

9. Keharmonisan
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat  harus harmonis  antara pola berpikir dan struktur bahasa.
a. Subjek
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, benda, sesuatu hal.

b. Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan  apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri subjek.

c. Objek dan Pelengkap
Objek dan Pelengkapadalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.

d. Keterangan
Keterangan (Ket) ialah bagian kaliamat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya.

---------------------------------------------------- 

PENGERTIAN PARAGRAF

Paragraf atau alinea merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan dan membentuk sebuah gagasan atau yang membahas satu topik. Gagasan itu lebih jelas kalau dilengkapi dengan uraian-uraian tambahan. Topik dituangkan ke dalam suatu kalimat yang disebut dengan kalimat topik atau kalimat utama, sedangkan kalimat yang menjelaskan kalimat topik disebut kalimat penjelas.

Setiap kalimat dalam paragraf akan selalu berkaitan satu dengan lainnya untuk membentuk suatu bagian yang saling berkaitan. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat,  karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan.

TUJUAN PARAGRAF
Keraf (1991:63)mengemukakan ada dua tujuan membuat suatu paragraph, yaitu:
1. Untuk memudahkan pengertian dan pemahaman.Oleh karena itu,dalam sebuah alinea hanya boleh ada satu tema.Bila ada dua tema,harus dipecah menjadi dua paragraf;

2. Untuk memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.Dengan demikian,kita memiliki kesempatan untuk berhenti lebih lama daripada perhentian pada akhir kalimat.Disamping itu,kita juga bias berkosentrasi terhadap tema paragraf.

  
SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF

1. Kesatuan yaitu semua kalimat dalam paragraf  itu secara bersama-sama mendukung satu ide atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya. 

Contoh paragraf berkalimat sumbang 

Hari akan hujan. Angin bertiup kencang. Debu-debu beterbangan. Awan hitam bergerak  dengan cepat. Burung-burung berkicau riang. Para pedagang kaki lima sibuk mengemas dagangannya.

2. Koherensi yaitu kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit.

 Penanda Hubungan secara Eksplisit
 a. pengulangan kata

Contoh:
Semua isi alam ini adalah makhluk, artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan  paling mulia adalah manusia. Manusia diizinkan oleh Tuhanmemanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, dan menyia-nyiakan.

b. kata ganti
Contoh:
Johan anak Bu KArtika. Sekarang ia duduk di kelas III SMP. Tiap pagi teman-temannya selalu menghampirinya. Mereka berangkat dan pulang bersama-sama.

c. kata-kata penghubung
Contoh:
Semalam suntuk Darto menonton pertandingan sepakbola di televisi. Oleh karena itu, ia bangun kesiangan. Akibatnya, ia terlambat masuk ke sekolah.

d. Penanda Hubungan secara Implisit
Contoh:
Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalan. Sinarnya yang keemasan membuat suasana sangat cerah. Angin segar bertiup sepoi-sepoi basa menggerak-gerakkan daun pepohonan. Burung-burung pun berkicau riang. Tampak segalanya indah.

3. Pengembangan yaitu pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung.

4. Efektif yaitu disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan dengan tepat.


CIRI-CIRI PARAGRAF YANG BAIK

Ciri paragraf yang baik antara lain:
a. Paragraf dibangun atas beberapa kalimat.
b. Berisi makna, pesan, pikiran, dan ide pokok yang relevan yang sesuai dengan isi paragraf secara keseluruhan.
c. Dalam setiap paragraf hanya ada satu pokok pikiran.
d. Pargraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
e. Paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padu.
f. Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.


JENIS-JENIS PARAGRAF

A. Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya:

1. PARAGRAF DEDUKTIF

Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan dalam paragraf tersebut diletakkan pada kalimat pertama atau kalimat kedua. Selanjutnya, diikuti oleh kalimat pendukung terhadap gagasan utama tersebut. Dalam paragraf deduktif, ide-ide yang telah dirumuskan dalam kalimat diatur dengan ide yang bersifat umum dan diletakkan pada kalimat pertama atau kedua dan diikuti ide yang lebih khusus. 
  
Ciri-ciri paragraf deduktif 
Letak kalimat utama di awal paragraf. 
Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus.

 

2. PARAGRAF INDUKTIF

Paragraf Indukstif adalah paragraf yang meletakkan gagasan utamanya di akhir paragraf. Cara penataan parafraf induktif ini adalah dengan cara menyusun ide-ide khusus dan diikuti dengan ide yang bersifat umum yang biasanya berupa kalimat simpulan. 

Ciri-ciri paragraf  induktif 
Letak kalimat utama di akhir paragraf. 
Diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum. 
Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan.


3. PARAGRAF CAMPURAN (DEDUKTIF-INDUKTIF)

Paragraf campuran atau deduktif-induktif adalah paragraf yang dimulai dengan pikiran utama, diikuti dengan penjelasan (penjebaran dari pikiran utama), dan diakhiri dengan penegasan atau pengulangan inti uraian. 
  
Ciri-ciri Paragraf Campuran 
Pikiran utama terletak diawal atau diakhir paragraf 
Kalimat berikutnya berisi penjelasan dan uraian yang mendukung pikiran utama 
Akhir paragraf diakhiri dengan penegasan yang mendukung pikiran utama

B. Berdasarkan Cara Penyampaian Ide:
1. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan salah satu jenis paragraf yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita.
a. Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
b. Paragraf narasi runtut cerita adalah pola pengembangan yang menceritakan suatu urutan dari tindakan atau perbuatan dalam menciptakan atau menghasilkan sesuatu

2. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi yaitu paragraf yang berisi ajakan, himbauan, harapan, saran, permintaan, ataupun bujukan. Tujuan dari paragraf persuasi adalah untuk membujuk pembaca agar bisa menerima idea tau gagasan penulis.

Ciri-ciri paragraf persuasi adalah sebagai berikut.
a. Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penulisnya.
b. Teks yang mengandung persuasi biasanya menggunakan segala upaya yang memungkinkan pembaca terpengaruh.
c. Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak rasional.
d. Paragraf persuasi biasanya terdapat dalam iklan atau dalam tips-tips tertentu.

3. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentatif merupakan paragraf yang menyatakan pendapat disertai argumentasi tentang kebenaran pendapat tersebut. Untuk mendapatkan kepercayaan tentang pendapat yang disampaikan, paragraf argumentasi menjelaskan argumentasi dengan berbagai alasan dan fakta yang kuat.

4. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman semua pancaindra dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.

Tujuan dari paragraf deskripsi adalah untuk memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga pembaca seakan-akan ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami apa yang dideskripsikan.

5. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menerangkan, menjelaskan, atau memaparkan sebuah benda, gagasan, atau ide. Untuk memperjelas paparan, karangan atau paragraf eksposisi disertai data, seperti grafik, gambar, data statistik, contoh, denah, diagram, dan peta. Penulisan paragraf eksposisi biasa didahului dengan penelitian. Hal-hal yang diungkapkan dalam paragraf eksposisi berupa informasi tentang hal, kondisi, serta analisi terhadap suatu fakta.

Tujuan paragraf eksposisi sebagai berikut.
a. Memberikan informasi atau keterangan yang terperinci mengenai objek.
b. Memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.

Sumber: